Tidak punya Musuh itu enak
Hari ini, Senin tanggal 20 November. Bush, Presiden Amerika berkenan menghadiri Indonesia. Sebenarnya kunjungan kepala negara lain ke indonesia itu sudah biasa terjadi, tapi karena ini yang berkunjung adalah sang penguasa dunia maka lain ceritanya.
Bush, selain kepala negara dari negara Amerika yang juga adalah “polisi dunia” dia adalah seorang sosok yang kontroversial. Dia adalah salah seorang presiden yang gemar berperang, mengikuti jejak ayahanya Bush senior yang juga gemar perang alias menyerbu negara lain “seenak udele dewe” dengan menganut strategi “Pre-emptive Strike” yaitu Amerika berhak berhak menyerang negara lain jika negara berpotensi membahayakan negaranya. Darn!.
Karena Hobinya yang menyerbu negara lain itulah maka Bush menjadi paranoid, Amerika menerapkan standar keamanan untuk presidennya dengan standar sendiri dan tidak mempercayai standar pengamananan dari negara yang dikunjungi. Fasilitas yang dimintapun terlalu berlebihan, apalagi dia berkunjung ke Indonesia, negara yang dimasukkan ke dalam daftar “25 negara yang rawan terorisme.”
Sambutan dari pemerintah Indonesia untuk Bush, si Bos dunia pun dirasa sangat berlebihan. Untuk menyambut kedatangan bush yang hanya 6 jam, dikabarkan pemerintah mengeluarkan biaya sekitar 6 milyar rupiah. Pasukan dari TNI berjumlah sekitar 4900 personil dan dari Polri sebesar 4800 personil dikerahkan. Helipad pun dibangun di kebun raya bogor. terminal dipindahkan, sopir angkot dilarang beroperasi, penduduk Bogor diharapkan untuk tidak bepergian, jaringan seluler sekitar istana bogor dimatikan, para pedagang dibersihkan, dan yang pasti sebagian murid sekolah di Bogor bersorak, “Hore Libur!!!.”
Semua itu pasti adalah untuk kenyamanan Bush, Bos dunia. Jika dulu Condoleeza Rice, menteri luar negeri Amerika berkunjung ke Indonesia kepulangannya di beri kado Blok Cepu, entah kado apa yang akan diberikan oleh pemerintah Indonesia jika si Bos Besar yang datang langsung
Coba jika Amerika itu mengganti perannya, bukan sebagai “Polisi dunia” tapi sebagai “Bapak dunia”, pastilah paranoid sepeti itu tidak akan ada terjadi, tanpa pengamanan yang gila-gilaan, presidennya akan bebas berkunjung kesana-kemari tanpa takut terjadi apa-apa.
Dolan kemana-mana akan terasa aman jika kita tidak mempunyai musuh, berkunjung ketempat-tempat hiburan pun akan menjadi lebih nyaman jika kita tidak mempunyai musuh. coba jika punya musuh, pergi kemana-mana takut kalau di “cegat” dijalan, mau ketempat hiburan takut dikeroyok musuh Cs.
“Jangan pergi kekampung itu, disitu kan kampung si A, apalagi jumlah kita sedikit, kalau kita dikeroyok disana gimana?, mending gak usah”(hayyah!!, kalau ini sih pengalaman pribadi sebagai mantan pemuda kampung di daerah rawan tawuran:( ).
Tapi walaupun tidak tahu niat apa yang mendorong Bush datang ke Indonesia, entah niat baik atau buruk. Tapi sebagai warga negara indonesia yang baik aku cuma bisa berkata, semoga kunjungan di Indonesia bersama sambutan pemerintah Indonesia ini meninggalkan kesan baik di hatinya. Dan tak lupa pula, semoga pesawat Bush kecelakaan (upss.. salah doa.)